Selamat Datang di Blogspot KUA Bintauna Kab.Bolmong Utara Prov.Sulawesi Utara Kritik,saran, informasi dan artikel dapat anda krim melelui email kuabintauna@yahoo.com

Rabu, 05 Juni 2013

Terapi Jantung dengan sholat



Ibadah yang sering dilakukan umat Islam adalah shalat. Shalat bukan hanya ritual penyembahan kepada Allah tetapi juga bermanfaat sebagai penyembuhan dari berbagai penyakit, terutama dalam hal ini adalah penyakit jantung. Penyakit jantung adalah penyakit yang mematikan yang bisa menyerang siapa saja, baik tua maupun muda. Penyebab penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, kurang gerak atau olah raga, dan stres.
Banyak sudah dalil-dalil Al-Quran maupun hadits maupun penelitian ilmiah yang dilakukan oleh ilmuwan untuk mengungkap manfaat dari shalat. Akan tetapi, di antara umat Islam masih menganggap remeh tentang shalat. Akhirnya, pelaksanaan shalat ditunda-tunda sampai keluar waktunya. Padahal shalat itu merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mempunyai segudang manfaat untuk hidup di dunia maupun akhirat.
Buku setebal 186 halaman yang ditulis oleh Imam Musbikin ini berusaha mengungkapkan keajaiban dari shalat yang bisa dijadikan sebagai terapi jantung. adapun manfaat shalat yang bisa dijadikan terapi-terapi jantung adalah bacaan, doa, dan gerakan shalat.
Di antara terapi shalat dari bacaan pada waktu shalat yaitu menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor psychologist yang bernama Prof. Vander Hoven bahwa ia telah mengadakan survei terhadap pasien yang ada di rumah sakit belanda yang kesemuanya non-muslim selama tiga tahun. Dalam penelitian tersebut, ia melatih para pasien untuk mengucapkan kata Allah (Islamic pronouncing) dengan jelas dan berulang-ulang.
Hasil dari penelitian tersebut sangat mengejutkan, karena para pasien yang mengucapkan kata Allah dengan berulang-ulang itu menjadi tenang, terutama sekali bagi pasien yang mengalami gangguan pada fungsi hati dan orang yang mengalami stres. Profesor tersebut juga menjelaskan bahwa huruf pertama dalam Allah yaitu “a”, dapat melonggarkan (melancarkan) saluran pernafasan (aspiratory system) dan mengontrol pernapasan (controls breathing). Dan pengucapan huruf konsonan “L” dengan lidah menyentuh bagian atas rahang dapat memberikan efek rileks (hal. 17-18).
Pengaruh shalat berjamaah dalam terapi penyakit jantung juga diulas dalam buku ini. Karena kebanyakan dari penyakit jantung butuh dukungan sosial (social support) dari orang lain dan apabila penderita penyakit jantung dibiarkan kesepian maka akan berdampak melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga menambah parah penderita penyakit jantung.
Menurut Djamaluddin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, aspek kebersamaan dalam shalat berjamaah mempunyai nilai terapeutik, dapat menghindarkan seseorang dari rasa terisolir, terpencil, tidak dapat bergabung dalam kelompok, maupun tidak diterima atau dilupakan. Shalat yang dilakukan berjamaah juga memiliki efek terapi kelompok. Sehingga perasaan cemas, terasing takut, menjadi hilang (hal.151-154).
Akan   tetapi dalam hal ini perlu diingat bahwa yang dijadikan tujuan dalam shalat adalah mengharap ridha Allah bukan yang lainnya. Sehingga pelaku shalat hatinya menjadi ikhlas dan keikhlasan itulah yang melahirkan ketenangan. Dari ketenangan itulah yang bisa menghambat timbulnya penyakit jantung.
Oleh sebab itulah, buku ini sangat penting dibaca bagi mereka yang mempunyai penyakit jantung maupun bagi orang yang ingin menghindari diri sedini mungkin dari penyakit berbahaya tersebut. Lebih dari itu juga harapan dari buku ini adalah kita dapat meyakini seyakin-yakinnya bahwa Allah swt, sangat sayang kepada kita. Buktinya Allah memberikan solusi dari berbagai masalah yang kita hadapi dengan shalat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar